Antara Koperasi dan Korporasi


Kadang saya sendiri kebingungan jika mendapati sebuah forum diskusi terkait bagaimana melawan kapitalisme. Tidak sedikit ruang-ruang diskusi yang saya temui di kota Makassar, memberikan euphoria tersendiri apabila proses pendiskusian menemukan semacam gagasan tentang bagaimana melawan kapitalisme. Kebanyakan forum yang saya dapati selalu melahirkan ide-ide yang sifatnya heroik. ‘Lawan’, ‘bakar’, ‘boikot’, dan berbagai aksi-aksi heroik lainnya. Seolah-olah saat pendiskusian berakhir, esok hari akan berkumpul barisan rakyat jelita yang akan menumbangkan kapitalisme.

***

Bagaimana Petani Melawan?



Setahun yang lalu, perhatian para  penggiat gerakan sosial di Sulawesi-Selatan dicuri oleh konflik agraria di salah satu kabupaten, tepatnya di Kabupaten Takalar. Waktu itu, petani bersama mahasiswa dan aktivis LSM, menghimpun kekuatan melawan PT. Perkebunan Nusantara (PT. PN) yang hendak merebut lahan pertanian warga. Aksi PT. PN yang di back-up oleh aparat kepolisian dan militer, membuat gelora perlawanan para petani menggema hingga ke sudut kampus. Karena keadaan yang rumit, banyak mahasiswa yang kemudian memutuskan untuk menjadi relawan guna menyokong gerakan petani Polongbangkeng tersebut. Sayangnya saat itu saya sedang dikejar oleh deadline tugas akhir-skripshit-perkuliahan, hingga tidak sempat melihat langsung bagaimana para petani Polongbangkeng melawan.