bilamana senjata telah ditodongkan di kepalamu
masihkah kau ingin berjuang?
bilamana keadaan tidak lagi berpihak padamu
masih kau ingin melanjutkannya?
pernahkah kau berfikir bahwa, sesungguhnya kau hanyalah orang yang mengidap penyakit gelisah?
di mana penyakit itu tidak akan pernah ada penawarnya
pernahkah kau berfikir bahwa, kau hanya dianggap sebagai orang malas
yang lebih senang membuat kegaduhan di tengah jalan
tidak kah kau berfikir bahwa, menikmati empuknya ranjang dan bermimpi indah
lebih menyenangkan dibandingkan jika kau harus melewati hari-harimu
dengan duduk bersama mereka yang tidak pernah puas dengan apa yang didapatkan, sambil mendiskusikan berbagai hal yang akan terus, bahkan dapat mengancam nyawamu dan mereka.
tidak kah kau berfikir untuk berhenti, karena apa yang kau harapkan hanya akan menjadi mimpi
mimpi dimana kaupun tidak pernah tahu ujungnya
aman site's
Aman Wijaya adalah nama pemberian alm.bapak saya, Abd Gaffar, yang terinspirasi dari semangat orde baru. Saya diimpikan bisa menjadi pemimpin seperti Soeharto, yang katanya 'hebat'. Namun perjumpaan dengan gerakan sosial, filsafat dan sastra, membuat saya menjatuhkan pilihan untuk terjun ke dunia organizing yang berkecimpung dalam kerja-kerja perubahan, baik dalam ranah kebudayaan, sosial maupun politik, dan bergentayangan di wilayah desa maupun perkotaan. Sebuah pilihan yang tentunya kontradiktif dengan nama saya. Dan salah satu bagian dari minat saya di dunia organizing adalah tulisan-tulisan di blog ini. Bagi saya, menulis adalah konsekuensi logis dari ber-praksis. Menulis bukan soal menjadi 'penulis'. Seperti kata guru saya "menulis adalah kerja mendidik kebudayaan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar